Diposkan pada Tugas!!

PERKEMBANGAN STRATEGI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

Perencanaan dapat dikatakan sebagai: Teknik atau cara untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya serta telah dirumuskan oleh badan perencana pusat. Jadi perencanaan ekonomi mengandung arti pengendalian dan pengaturan perekonomian dengan sengaja oleh suatu penguasa pusat untuk mencapai suatu sasaran dan tujuan tertentu di dalam jangka waktu tertentu pula. Perencanaan pembangunan ditandai dengan adanya usaha untuk memenuhi berbagai ciri-ciri tertentu serta adanya tujuan yang bersifat pembangunan tertentu. Inilah yang membedakan perencanaan pembangunan dengan perencanaan-perencanaan yang lain.

Ciri-ciri dari suatu perencanaan pembangunan :

a. Usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk mencapai perkembangan sosial ekonomi yang mantap (steady social economic growth). Hal ini dicerminkan dalam usaha pertumbuhan ekonomi yang positif.

b. Usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk meningkatkan pendapatan per kapita.

c. Usaha untuk mengadakan perubahan struktur ekonomi. Hal ini seringkali disebut sebagai usaha diversifikasi ekonomi.

d. Usaha perluasan kesempatan kerja.

e. Usaha pemerataan pembangunan sering disebut sebagai distributive justice.

f. Usaha pembinaan lembaga-lembaga ekonomi masyarakat yang lebih menunjang kegiatan-kegiatan pembangunan.

g. Usaha secara terus menerus menjaga stabilitas ekonomi.

 

Setiap perencanaan pembangunan harus mengandung unsur-unsur pokok sbb :

a. Kebijaksanaan dasar atau strategi dasar rencana pembangunan. Unsur ini merupakan dasar dari seluruh rencana, yang kemudian dituangkan dalam unsur-unsur pokok perencanaan pembangunan lainnya.

b. Adanya kerangka rencana makro. Dalam kerangka ini dihubungkan berbagai variabel-variabel pembangunan serta implikasi hubungan tersebut.

c. Perkiraan sumber-sumber pembangunan khususnya sumber-sumber pembiayaan pembangunan. Sumber-sumber pembiayaan pembangunan merupakan keterbatasan yang strategis, sehingga perlu diperkirakan dengan seksama.

d. Uraian tentang kerangka kebijaksanaan yang konsisten seperti misalnya kebijaksanaan fiskal, penganggaran, moneter, harga serta kebijaksanaan sektoral lainnya. Berbagai kebijaksanaan itu perlu dirumuskan dan kemudian dilaksanakan.

e. Perencanaan pembangunan adalah program investasi yang dilakukan secara sektoral. Penyusunan program investasi secara sektoral ini dilakukan bersama-sama dengan penyusunan rencana-rencana sasaran.

f. Perencanaan pembangunan adalah administrasi pembangunan yang mendukung usaha perencanaan dan pelaksanaan pembangunan tersebut.

 

Sedangkan dari sudut pandang ekonomi alasan perlunya perencanaan adalah :

1. Agar penggunaan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas bisa lebih efisien dan efektif sehingga dapat dihindari adanya pemborosan-pemborosan.

2. Agar perkembangan ekonomi atau pertumbuhan ekonomi menjadi lebih mantap.

3. Agar tercapai stabilitas ekonomi dalam menghadapi siklus konjungtur.

 

Perencanaan Dalam Perekonomian Kapitalis

Perencanaan memainkan peranan yang sangat penting dalam proses ekonomi bahkan di dalam perekonomian yang didominasi pihak swasta sekalipun, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang di negara kapitalis walaupun secara tidak langsung. Dalam perekonomian tersebut, perencanaan pada umumnya merupakan usaha yang dengan sadar dilakukan pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi dengan tingkat pengerjaan yang tinggi dan harga-harga yang stabil melalui berbagai instrumen kebijaksanaan fiskal dan moneter. Alat kebijaksanaan utama yang digunakan adalah terutama kebijaksanaan di bidang moneter, perpajakan, dan hubungan perdagangan luar negeri. Tingkat pengerjaan yang lebih besar dan pendapatan yang lebih tinggi bagi penduduk yang semakin meningkat disebabkan oleh adanya kebijaksanaan ekspansi moneter, peningkatan pengeluaran pemerintah, dan penyesuaian tarif pajak. Inflasi dan deflasi diatasi melalui kebijaksanaan-kebijaksanaan fiskal, penyesuaian tingkat bunga, dan garis pedoman mengenai harga upah. Gejolak neraca pembayaran dinetralisir melalui penyesuaian tarif, pengendalian devisa, kuota impor serta perangsang pajak. Jadi, kalaupun tidak terdapat rencana ekonomi yang terisi dikebanyakan perekonomian kapitalis dalam arti seperangkat sasaran tertentu yang ditetapkan, tetapi perencanaan pemerintah dilaksanakan dengan dasar analisis trend masa lalu dan proyeksi keadaan ekonomi di masa yang akan datang.

Perencanaan Dalam Perekonomian Sosialis

Perencanaan ekonomi dalam perekonomian sosialis di mana pemerintah secara aktif dan langsung mengendalikan gerak perekonomian melalui suatu proses pengambilan keputusan yang terpusat seperti yang dilakukan oleh perekonomian Uni Sovyet (sebelum negara uni ini bubar) dan perekonomian ala Sovyet di Eropa Timur dan Asia (terutama RRC). Sumberdaya, baik material maupun finansial, dialokasikan tidak atas dasar harga-harga pasar serta keadaan penawaran dan permintaan sebagaimana dalam perekonomian kapitalis, melainkan dikaitkan dengan kebutuhan akan material, tenaga kerja, dan modal dari rencana keseluruhan. Jadi, perbedaan yang esensial antara perencanaan dalam perekonomian kapitalis dan dalam perekonomian sosialis adalah rangsangan versus pengendalian (inducement versus control). Peranan perencanaan dalam perekonomian sosialis bukan hanya menetapkan seperangkat sasaran tertentu yang merupakan suatu rangkaian kemajuan ekonomi yang diinginkanakan tetapi juga berusaha melaksanakan rencananya dengan mengendalikan secara langsung kegiatan dari hampir seluruh unit-unit produksi dalam perekonomian secara keseluruhan.

Perencanaan Dalam Perekonomian Campuran

Perekonomian campuran bercirikan adanya suatu lingkungan kelembagaan di mana sebagian dari sumberdaya produktif dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta, sedangkan sebagian lainnya dimiliki oleh pemerintah. Besarnya proporsi yang tepat antara pemilikan pemerintah dan sector swasta berbeda dari satu negara dengan negara lainnya. Namun demikian, tidak seperti perekonomian kapitalis yang biasanya pemilikan pemerintah hanya kecil sekali, maka perekonomian campuran dibedakan oleh adanya pengaruh pemerintah yang sangat besar.

Sektor swasta perekonomian campuran tersebut biasanya terdiri dari 3 bentuk pemilikan individu yang berbeda yaitu:

(1) sektor tradisional yang subsisten yang terdiri dari pertanian swasta dalam skala kecil dan industri kecil barang kerajinan yang menjual sebagian hasil produksinya ke pasar setempat.

(2) perusahaan-perusahaan kapitalis ukuran menengah di bidang pertanian, industri, perdagangan, dan pengangkutan yang dimiliki dan dikelola oleh orang-orang pribumi.

(3) perusahaan asing dan perkebunan berskala besar yang terutama sekali melayani pasar luar negeri. Modal bagi perusahaan-perusahaan ini biasanya datang dari luar negeri.

Oleh karena kebanyakan Negara sedang berkembang termasuk dalam jenis “campuran”, maka para ahli ekonomi dunia terdorong untuk mengambil kesimpulan bahwa negara-negara tersebut memerlukan suatu tingkat perencanaan tertentu untuk mengatasi masalah kemiskinan, kebodohan, dan wabah penyakit.

 

PEMBANGUNAN EKONOMI DI INDONESIA

Pembangunan ekonomi di Indonesia dilaksanakan dalam kerangka pembangunan nasional yang menganut prinsip kesemestaan, artinya pembangunan bersifat komprehensif mencakup seluruh segi kehidupan masyarakat. Pada masa Orde Baru, pembangunan nasional dilaksanakan secara bertahap dalam jangka panjang yang dimulai sejak 1 April 1969. Program pembangunan jangka panjang ini dibagi-bagi menjadi tahapan-tahapan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). Jika tidak terjadi perubahan sistem pemerintahan, saat ini Indonesia berada dalam era Pembangunan Jangka Panjang Tahap kedua, dalam kurun waktu 1994-2019.

Dari data-data statistik pertumbuhan ekonomi pada era PJPT I dapat dikatakan berhasil. Jika pada awal PJPT I (tahun 1969), pendapatan perkapita penduduk Indonesia hanya US$ 70, maka pada akhir PJPT I (tahun 1993) sudah mencapai U$ 700, bahkan pada tahun 1997 sebelum terjadi krisis ekonomi sudah mencapai angka US$ 1300. Hal ini merupakan keberhasilan yang cukup fantastis, sehingga Indonesia digolongkan negara “High Performing Asian Economics ”, menyertai negara-negara lainnya di Asia seperti Jepang, China, Hongkong, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Thailand. Kunci keberhasilan pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut adalah “investasi yang tinggi melebihi investasi rata-rata negara di dunia”. Selain investasi asing, investasi dalam negeri ternyata lebih besar, berkat adanya kredit perbankan. Selain investasi yang tinggi faktor yang turut menentukan keberhasilan pertumbuhan ekonomi selama PJPT I itu meliputi:

(1) tersedianya prasarana fisik berkat pembangunan, jalan, jembatan, bendungan, irigasi pengolahan lahan pertanian, pabrik-pabrik dan gedung-gedung yang mewadahi lembaga-lembaga ekonomi

 (2) meningkatnya mutu SDM karena pembangunan pendidikan. Sekalipun tidak menjadi prioritas sejalan Pelita I sampai V, namun anggaran pendidikan berada dalam urutan 5 atau ke 4 dari besarnya anggaran sektoral.

Selain pendidikan formal, pendidikan non-formal pun turut menentukan peningkatan kualitas SDM pada masa PJPT I. Berbagai latihan telah dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pegawai negeri, manajer KUD, pengrajin, wanita dan pemuda, yang dilakukan oleh berbagai departemen.

Selain itu ditumpukannya strategi pembangunan pada aspek pertumbuhan, bukanlah tanpa alasan. Secara akademik, strategi pertumbuhan telah memiliki teori-teori yang mantap dalam konsep pembangunan ekonomi. Sementara itu, gagasan-gagasan mengenai pemerataan masih bersifat embrional, belum memiliki kerangka analisis yang mantapdan mapan seperti halnya teori-teori pertumbuhan. Atas dasar itu, tidak mengherankan jika peran perencana pembangunan, lebih memusatkan rancangan pembangunannya pada aspek pertumbuhan. pelaksanaan suatu strategi pertumbuhan dan pemerataan (redistribusi) hanya akan efektif bilamana 2 syarat pokok ini bisa dipenuhi :

1. Pembentukan administrasi pemerintahan yang bersih, efektif dan berdisiplin pada seluruh tingkat birokrasi pemerintahan.

2. Restrukturisasi masyarakat Indonesia untuk menghilangkan struktur-struktur sosial yang menghimpit massa rakyat.

Kedua syarat pokok tersebut sampai sekarang belum bisa dipenuhi, sehingga mengakibatkan program-program pemerataan tidak efektif.

 

Sumber :

http://ebookbrowse.com/02-perkembangan-strategi-perencanaan-pembangunan-indonesia-pdf-d464041980

Penulis:

Accounting Pharmacist

Tinggalkan komentar